Tuesday, March 3, 2009

seperti air yang bisa memasuki setiap ruang

bismillah,

aktivitas yang sudah kuduga di dalamnya penuh dengan aktivitas menunggu..
hmm, berencana buat ngambil uang di bank.
sebelumnya, beberapa minggu yang lalu.. (saking lamanya, jadi lupa), kartu ATM ku hilang.
belum sempet aja ngurusinnya, alhasil harus ngambil pake buku tabungan.
karna berbeda cabang, memang "memakan" waktu yang yang lumayan luaaaaammmmmmaaa buat proses pengambilannya di bank. heu.
ok, bismillah aja. menyiapkan bahan bacaan buat mengisi waktu. waktu itu, sampee.. buku bacaan ku dah menuju lembaran terakhir buat aku baca, aku masih aja belum dipanggil. hmmff..

nothing to do jadinya, ngecek2 hape terus dan gak ada getar2 n bunyi2. baca sms, balesin sms2 yang lupa aku bales ^^, udah. truss ngapain lagiii,, ya sud, iseng, memilih jadi orang yang gak jelas *mlototin orang2 sama semua hal yang ada disitu. hal yang biasa aku lakuin. menjadikan diri "cengo" aja deh. berspekulasi dengan pikiranku sendiri menilai semuanya. sampai tertuju pada sebuah banner yang bertuliskan:

"
seperti air yang bisa memasuki setiap ruang".

hmm..WAAWW.. kata2 itu dasyat! untukku untuk saat itu.

kata-kata itu ngingetin aku tentang kemampuan manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. menurutku nih, termasuk syarat banget buat manusia
yang kepengen hidupnya merasa nyaman n bahagia. manusia harus punya kemampuan untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya. pastinya. karna kita khan makhluk sosial yang mau gak mau memang akan saling berhubungan.

pastinya bahagia banget tuh kalo dimana-mana, dalam situasi apapun, dan kapan pun, kita bisa selalu diterima baik sama lingkungan. tapi sayangnya gak semua lingkungan bisa menerima kita.
ada yang dengan sangat mudah bisa diterima sama lingkungannya dan gak sedikit juga yang butuh effort yang luar biasa untuk bisa diterima dengan lingkungan.

yang mudah itu biasanya kalo kita dan lingkungan punya kesamaan, entah itu tujuan, kebutuhan, cara, ato hal2 yang lain yang menurutku sebuah prinsip. begitu juga sebaliknya. jadi susah dan butuh usaha kalo kita dan lingkungan punya perbedaan. kalo emang kita mau maksain *dari pada mundur, untuk bisa adaptasi dengan lingkungan itu, yaa ada dua pilihan, kita "memaksa" lingkungan menerima prinsip kita, ato kita akan mengorbankan prinsip kita. dua-duanya berat euy.

dan aku akan salut banget untuk orang-orang yang bisa tetap dengan kondisinya *prinsip, bisa tetap diterima oleh lingkungan yang berbeda kondisi. kebayang nya, gak harus "mengorbankan" tapi tetep diterima. ini bisa kog. aku yakin. dan tampaknya akan terwujud kalo di dalamnya ada saling menghargai. menurutku.

dan akan sangat menyayangkan buat orang2 yang sampe mengorbankan kondisinya/ prinsipnya. orang ini akan melakukan apa saja yang sebenernya dia gak suka, dia gak nyaman, dia gak punya, supaya demi diterima sama lingkungan. kebayangnya orang kayak gini bakal nyeri hatee tuh.

ato kemungkinan yang lain,
ada juga orang2 yang dia sendiri gak tau bagaimana kondisi dia, gak tau gimana prinsip dia. dia bakal sering ngomong "gw mah ngikut aje deh". kanan kiri ok lah. nah kalo yang kayak gini, kasihan banget tuh orang. menurutku. hidupnya GeJe, tak tentu arah. kasian khan.

so, menurutku, menurut hasil pengalaman, baca2, denger2,
sebelum kita menyesuaikan diri, kita perlu TAU dan NERIMO tentang diri kita. tentang kondisi kita, tentang prinsip kita, tujuan hidup kita, visi misi, kelebihan n kekurangan, dan sejenisnya. menurutku ini yang namanya sebuah jati diri. dan jati diri ini menurutku bukan dicari *seperti banyak orang bilang "mencari jati diri" ^^, tapi jati diri itu adalah ditentukan. so, mari kita tentukan jati diri kita, seperti apa kita, mau jadi apa dan siapa. setelah itu siap untuk mulai menyesuaikan diri.

aku bilang, emang butuh usaha banget. makanya menurutku ini jadi PR kita semua. dan ini tuh inti psikologi banget. membuat diri kita bisa optimal dengan kondisi kita di setiap kondisi lingkungan. apapun itu.

yang pada akhirnya, kalo berhasil manusia bakal sehat jasmani n rohani dan kalo gak berhasil, ya sebaliknya. bakal ngalamin gangguan2 jasmani n rohani ato bahasa lainnya psikis n fisik dari yang paling sedrhana sampe yang ekstrim.

dan ketika telah berhasil memasuki setiap ruang, yang PALING PENTING adalah semoga kita bisa menjadi atau membawa manfaat bagi setiap ruang yang kita masuki. manfaat yang menjadikan kita dan setiap ruang tersebut makin dicintai dan mencintai Allah. aamin.

1 comment:

  1. sayangnya air tidak bersifat mewarnai, hehe
    yang ak maksud adalah menjernihkan. Maksudnya begini, ada peribahasa yg mengatakan "rusak susu sebelanga karena nila setetes". Itu dia, jika ada air jernih seember maka bisa rusak semuanya hanya karena setetes noda tinta, sedangkan jika ada seember tinta tidak mungkin dapat dijernihkan dengan setetes air jernih, jangankan setetes, seember juga ngga akan bisa.... huks...politik >_<

    ReplyDelete